Membangun Desa Dengan Data

        Kualitas  informasi  yang  tersedia  mempengaruhi  tingkat  keberhasilan  program  pembangunan  di suatu  wilayah  pemerintahan.  Menyadari  hal  tersebut,  Pemerintah  Indonesia  terus  menerus mengupayakan  pengembangan  basis  data  kependudukan  yang semakin  baik  dari  waktu  ke  waktu. Pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan di tingkat pusat seringkali bersandar pada basis data  yang  tidak  akurat  dari  pemerintahan  yang  ada  di  bawahnya.  Oleh  karena  itu,  Desa  sebagai wilayah  administrasi  terdepan  menjadi  tumpuan  utama  untuk  membangun  basis  data  yang  lebih akurat. Bahkan untuk memastikan pembangunan basis data tersebut Pemerintah melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 Tahun 2007 mengatur Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan.
Sejalan  dengan  upaya  pemerintah  pusat,  kesadaran  tentang  pentingnya  data  pada  saat  yang  sama juga telah berkembang di tingkat Pemerintah Daerah khususnya Kecamatan Sukodono desa jogosatru, Kabupaten Sidoarjo. Melalui kerja sama dengan pihak Universitas Ma'arif  hasyimlatif (UMAHA), desa jogosatru berusaha membangun desa mereka, dengan melakukan pendayagunaan data profil desa. Keberadaan  profil  desa  sebagai  sistem  basis  data yang dapat  meningkatkan  kualitas  layanan  publik dan  pengambilan  keputusan  di  wilayah  pemerintahan  desa sangat dibutuhkan, guna memperbaiki  kinerja  tata  kelola  pemerintahan  daerah  yang  baik (Good Governance). Ketersediaan data yang dapat mewakili keadaan sebenarnya di lapangan disadari sebagai prasyarat penyediaan layanan dasar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

       Mengetahui pentingnya pembangunan desa dengan data, melalui pembuatan profil desa. Kami peserta KKN 2015 Universitas Ma'arif Hasyimlatif (UMAHA), Khususnya Kelompok 4 menjadi bersemangat dalam mengemban tugas yang muliah ini, melalui pengarahan oleh ketua penanggung jawab pembuatan profil desa Bapak Adi Prasnowo ST., MT. dan Ketua KKN UMAHA 2015 Ibu Nurul Aziza ST., MT. pada Sabtu, 24 Januari 2015. Semua kelompok KKN UMAHA 2015 mendapatkan pembekalan dan arahan sebelum terjun langsung untuk melakukan pendataan profil desa. Perlu diketahui desa Jogosatru terletak di kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Dan memiliki 3 dusun yaitu dusun Ketawang, Balong Sari, dan Balong Pandan.
Kami Kelompok 4 mendapatkan tanggung jawab untuk melakukan pendataan profil desa di dusun Balong Pandan bersama dengan kelompok 3. Dusun Balong Pandan terdiri dari dari 5 RT meliputi RT05, RT06, RT07, RT08, dan RT09. Kelompok 4 bertanggung jawab melakukan pendataan profil desa di RT07, RT08 dan RT09, sadangkan Kelompok 3 di RT05, dan RT06.
Minggu, 25 Januari 2015. tepat pukul 08.00 WIB, kelompok kami yaitu kelompok 4 memulai melakukan pendataan profil desa. Dengan mengambil start pada wilayah paling timur area pendataan kelompok 4 yang berlokasikan di RT09. Sesuai dengan arahan Bapak Adi Prasnowo ST., MT. ( penanggung jawab pembuatan profil desa jogosatru).
Banyak kesan yang kami peroleh sewaktu melakukan pendataan profil desa di dusun Balong Pandan, khususnya warga RT07,RT08, dan RT09 yang sangat ramah, religius, dan baik kepada kami. Dengan suasana dusun yang masih asri, dan bersih, kami jadi semakin bersemangat menyelesaikan tugas muliah ini dengan baik.


 



Gambar Kelompok 4. Pendataan profil desa






Read More..

UPACARA PELEPASAN KKN SEMESTER GENAP TAHUN 2015

      Sebanyak 193 mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ma'arif Hasyimlatif mengikuti Upacara Pelepasan KKN Semester Genap T.A 2015/2016 di Halaman depan Kampus Universitas Ma'arif Hasyimlatif pada Kamis, 22 Januari 2015. Upacara Pelepasan KKN merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa peserta KKN. Sebelumnya telah dilaksanakan Pembekalan pada hari Minggu, 21 Desember 2014 di Aula Gedung3 lantai 3 Universitas Maarif Hasyimlatif (UMAHA).

        Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Maarif Hasyimlatif, Nurul Azizah, ST., MT. Dalam sambutannya melaporkan bahwa 193 mahasiswa UMAHA yang mengikuti KKN Semester Genap T.A 2014/2015 akan diterjunkan di wilayah Kecamatan Sukodono desa Jogosatru, Kabupaten Sidoarjo yang meliputi 3 Dusun yakni, Dusun Ketawang, Dusun Balong Sari, dan Dusun Balong Pandan. Dari 193 mahasiwa peserta KKN akan dibagi menjadi 8 Kelompok yang akan diampu oleh 1 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) tiap kelompok. Penerjunan KKN direncanakan pada hari Kamis, 22 Januari 2015 di Kecamatan Sukodono, Desa Jogosatru, Kabupaten Sidoarjo.
selama 1 bulan mahasiswa KKN diwajibkan dalam 1 minggu, 3 hari terjun ke lapangan yaitu hari Jumat, Sabtu dan Minggu, selain hari itu bersifat tidak wajib. dikarenakan mahasiswa peserta KKN UMAHA kebanyakan adalah seorang pekerja, sehingga pihak Universitas menyesuaikan waktu kerja mahasiswa dengan program KKN. Dengan Pengecualian yang masuk dihari yang tidak diwajibkan KKN maka akan memperoleh nilai lebih. Meski hanya 3 hari dilapangan mahasiswa harus bisa menyesuaikan kondisi masyarakat lokasi KKN agar tercipta sinergi antara program mahasiswa dengan program masyaraka.
Acara pelepasan peserta KKN Universitas Ma'arif Hasyimlatif (UMAHA) juga dihadiri Rektor UMAHA Dr. H. Achmad Fathoni Rodli, M.Pd. dan  Kapolres kecamatan Taman, Sidoarjo.




Read More..

Sejarah Singkat Kuliah Kerja Nyata

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah di perguruang tinggi yang termasuk kelompok Mata Kuliah Pilihan (MKP). Namun pada era 50-an hingga 70-an merupakan sesuatu yang harus ada pada suatu perguruan tinggi. Sehingga meskipun MKP tapi dalam prakteknya menjadi wajib. Mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya wajib mengikuti KKN.
Lembaga khusus yang ada di perguruan tinggi itu mengurusi masalah perizinan pelaksanaan KKN, segala surat-menyurat yang diperlukan, mencari lokasi KKN, hingga melobi berbagai pihak untuk kesuksesan pelaksanaan KKN.
Hal itu mereka lakukan tentu karena juga berhubungan dengan beban tugas yang diberikan pimpinan perguruan tinggi tersebut kepada lembaga itu.
Sedangkan tugas tersebut diberikan pimpinan perguruan include dengan tujuan berdirinya Bagian/Lembaga Penelitian/Lembaga Pengabdian Masyarakat tersebut, yaitu untuk menjawab tuntutan dharma ketiga dan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut adalah :
  1. Membentuk manusia susila yang berjiwa pancasila dan bertanggungjawab akan terwujudnya masyarakat sosialis Indonesia yang adil danmakmur.
  2. Menyiapkan tenaga yang cakap untuk memangku jabatan yangmemerlukan pendidikan tinggi dan yang berdiri sendiri dalam memeliharadan memajukan ilmu pengetahuan.
  3. Melakukan penelitian dan usaha kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan, kebudayaanndan kehidupan masyarakat.
Inti dari dharma pertama dan kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi Tersebut adalah penyelenggaraan proses belajar dan mengajar. Sedangkan inti dharma ketiga adalah perguruan tinggi harus melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dari sisi mahasiswa, mengikuti KKN akan memberikan beberapa keuntungan :
  1. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada semester sebelumnya,
  2. Ada kesempatan memperluas pengalaman dan pengetahuan tentang demoggrafi daerah,
  3. Dapat mengaktualisasikan diri di tengah-tengah masyarakat,
  4. Ada kesempatan refresing ke luar kampus (biasanya di desa-desa).
Dalam era 90-an di Indonesia tercatat sebagai perubahan dasawarsa besar-besaran. Puncaknya ketika tahun 1997 terjjadi gerakan reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa dan cerdik pandai. Agenda reformasi tersebut adalah merombak habis-habisan korupsi, kolusii dan nepotisme yang meraja lela sejak pemrintahan orde baru dibawah kepaemimpinan Soeharto.
Mungkin karena motor reformasi adalah mahasiswa yang sudah akrab dengan istilah KKN, maka agenda reformasi itupun diakronimkan dengan KKN. Imbasnya terhadap mata kuliah KKN adalah sebagian perguruan tinggi alergi dengan sebutan KKN tersebut. Sehingga ada yang menghapus mata kuliahh tersebut. Kewenangan perguruan tinggi (negeri maupun swasta) untuk mengatur dirinya sendiri, termasuk menetukan kurikulum, makin membuat mata kuliah KKN tersingkirkan.
Sedangkan sebagian perguruan tinggi lainnya beralasan tidak memasukkan KKN sebagai salah satu tawaran mata kuliahnya, karene kurang ada relevansinya dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Bahwa dalam persaingan bebas pada globalisasi dan perdagangan bebas yang dibutuhkan adalah kualitas. Sehingga perguruan tinggi tersebut lebih berorientasi kepada mempersiapkan mahasiswa sebagai sumber daya yang berkualitas, yang mampu menguasai informasi dan teknologi serta sehat jasmani dan rohani.
Karenanya muculah berbagai mata kuliah baru yang dianggap dapat menjawab tantangan globalisasi tersebut. Misalnya agribisnis, internet, multi media, dsb, meskipun tidak relevan dengan perguruan tinggi tersebut.
Walaupun ada perguruan tinggi yang menghapus sama sekali materi kuliah KKN di kurikulumnya, dan ada pula yang hanya mengganti kulit (singkatan mata kuliah tidak KKN, Misalya Kukerta, tapi proses dan pelaksanaannya tetap seperti KKN).
Mata kuliah KKN yang ditawarkan kepada mahasiswa (negeri maupun swasta) TA 2003/2004 dan masih berlanjut hingga saat sekarang ini.
Prinsip pelaksanaan KKN sistem baru adalah membuang hal-hal buruk pada system KKN era-era sebelumnya, dan meminimalisir kesalahan yang muncul atas system yang digunakan. Sehingg memunculkan formula baru tentang system pelaksanaan KKN.
Sistem baru tersebut adalah:
  • Mata kuliah KKN sama kedudukan, hak dan kewajibannya sama dengan mata kulih lain. Artinya mata kuliah KKN ditawarkan pada semester genap untuk mahasiswa S1 yang sudah berada pada semester 7 atau lebih bersamaan dengan mata kuliah lainnya, sehingga walaupun mahasiswa mengmbil mata kuliah KKN namun mahasiswa tersebut juga dapat mengikuti mata kuliah lainnya.
  • Mengacu kepada hal tersebut maka manajeman pada pelaksanaan proses belajar mengajar mata kuliah KKN terdiri dari teori di dalam ruangan kuliah di lapangan,
  • Mahasiswa dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang Participatory Rural Apraisal (PRA), merumuskan isu/masalah, manajemen daur proyek, membuat usulan kegiatan, menggalang sekutu,dsb, yang merupakan dasar bagi mahasiswa untuk merancang kegiatan yang dilaksanakan sebagai wujud KKN namun untuk meminimalisir sebagai kelemahan,
  • Kegiatan yang dilaksanakan adala perpaduan antara kebutuhan masyarakat, kesanggupan mahasiswa serta persetujuan dosen pembimbing lapangan (DPL),
  • Biaya yang ditimbulkan dalam KKN system ini sangatlah minim,
  • Mahasiswa tidak meniggalkan keluarga, pekerjaan, maupun mata kuliah yang lain dalam waktu yang lama,
  • Mahasiswa masih dapat melaksanakan berbagai tugas mandiri lainnya.
Terlepas dari apapun itu namanya Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) sangat bermanfaat bagi mahasiswa. khususnya mahasiswa tingkat akhir yang akan menyelesaikan belajarnya dibangku perkuliahan dan akan terjun langsung kemasyarakat. Baik itu lingkungan tempat tinggal ataupun lingkungan tempat kerja untuk mengaplikasikan / menerapkan ilmu-ilmu yang dipelajari semasa menjadi mahasiswa.
Read More..